Visi Kami

" AGAR HAK DAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH DIAKUI DAN DIHORMATI. "

Jumat, 20 Juli 2012

BERJEJARING DENGAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH



Oleh: Sr. Antonie Ardatin PMY*
Pada zaman dahulu, komunitas - komunitas religius pada umumnya berupa gedung yang besar, megah, berada di kota, lengkap dengan gedung karya pelayanannya, entah berupa sekolah atau  rumah sakit, dan beranggotakan sejumlah besar religius. Keberadaan kita di dalam gedung semacam ini membuat kita ”terasing”(atau memang mengasingkan diri?) dan ”berjarak” dengan warga masyarakat. Jarang kita bertemu warga biasa jika tidak ada sangkut pautnya de ngan karya pelayanan kita.
 Kini komunitas-komunitas religius telah tersebar di kampung dan pelosok desa seperti rumah penduduk pada umumnya dengan sejumlah kecil anggota komunitas. Bahkan Uskup Purwokerto pun mempunyai cita-cita untuk”mengampungkan” komunitas religius. 

Selasa, 17 Juli 2012

Perdagangan Manusia



“…Dalam era globalisasi, banyak orang migrasi ke tempat lain untuk
mencari kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi ini telah menyebabkan
peningkatan jumlah perdagangan perempuan dan anak-anak…”
Suster Antonie Ardatin, PMY, koordinator CWTC, salah satu bagian dari IBSI. 
(Workshop oleh FPPA bersama IBSI dan Ikatan Kerjasama Kongregasi Religius di Belu)

“ Saya sudah dua kali ini bekerja di luar, terakhir kemarin di Sumatera , tapi cuman satu tahun…” ,
Hech….sambil menghela napas panjang aku mendengarkan cerita mereka...
Dua kali….ya mengapa sampai terjadi dua kali mereka tertipu untuk bekerja di luar daerah mereka dengan resiko yang tidak sepadan dengan nyawa mereka.

Itulah salah satu pembicaraan saya dengan mereka yang diduga sebagai korban praktik perdagangan manusia di dalam negeri. Hal itu terjadi saat pendampingan terhadap sekitar 16 perempuan dari 35 orang yang tertipu oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab yang berasal dari daerah Maumere dan akan menuju Kalimantan, ada yang pergi bersama keluarga (anak, istri), ada yang bujangan. Memang, di dalam daftar nama tertulis nama-nama laki-laki dan perempuan, lengkap dengan status mereka: suami, istri atau anak. 

Senin, 16 Juli 2012

Berita Kami


Polri Tangkap H Idham Abu Bakar, Pelaku Human Trafficking
16 Juli 2012
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktorat Tindak Pidana Umum Mabes Polri berhasil membekuk pelaku seorang pelaku Human Trafficking di Jalan Hibrida Raya, Blok P2, Kelapa Gading Jakarta Utara, Senin (16/7/2012).
Tersangka bernama H Idham Abu Bakar alias IAB. Ia adalah otak dari sindikat pengiriman TKI yang paling dicari oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kairo dan Departemen Luar Negeri. Ia mengirimkan Warga Negara Indonesia ke Kairo damTunisia.
Idham sudah sejak lama menjadi buruan KJRI dan Kementrian Luar Negeri Indonesia karena korbannya sudah terlalu banyak.
Tersangka mengirimkan orang-orang yang berhasil ditipunya melalui perusahaan jasa perjalanan miliknya PT Bani Golden Tour yang beroperasi tanpa ijin.

Sabtu, 30 Juni 2012

PERBUDAKAN MODERN DI SEKITAR KITA



Beberapa waktu lalu atau tepatnya tanggal 19 Juni 2012, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah meluncurkan laporan tentang perdagangan orang untuk tahun pelaporan 2011 atau yang dikenal dengan ‘ 2012 Trafficking in Persons Report “.
Dalam Konferensi persnya, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan ia cenderung menggunakan istilah “perbudakan modern” dari pada perdagangan manusia. Ia mengatakan kata perbudakan tepat arti tentang apa yang sesungguhnya terjadi.
Secara Global di laporkan  oleh Departemen tersebut bahwa ada 17 negara yang hampir tidak melakukan apapun untuk melawan perdagangan manusia dan mungkin terlibat dalam kejahatan semacam itu.
Departemen Luar negeri menyebut ke 17 negara itu sebagai negara asal, transit dan tujuan kejahatan-kejahatan seperti perbudakan seks, kerja paksa dan perekrutan tentara anak-anak.
“Saat ini diperkirakan sebanyak 27 juta orang di seluruh dunia menjadi korban perbudakan modern,yang kita sebut perdagangan manusia,” ungkap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton saat meluncurkan laporan tahunan perdagangan manusia di Departemen Luar Negeri AS,seperti dikutip AFP.
Dari 185 negara yang masuk dalam laporan tahun 2012, hanya 33 negara yang telah menjalankan undang undang secara tegas untuk mengakhiri perdagangan manusia. Indonesia sendiri saat ini menurut TIP Report 2012 berada pada Tier 2.