Visi Kami

" AGAR HAK DAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH DIAKUI DAN DIHORMATI. "

Minggu, 25 Desember 2011

PANGGILAN RELIGIUS


PANGGILAN RELIGIUS UNTUK MENJADI MISTIKUS DAN NABI DI TENGAH DUNIA
Ajakan untuk kembali sadar akan tugas perutusan yaitu memancarkan aura/pancaran kasih Allah dan sebagai tanda kehadiran Kristus untuk menjadi nabi yang didasari kehidupan mistik, digemakan kembali.

Sidang pleno KOPTARI (Konferensi Pemimpin Tarekat Indonesia ) yang dihelat untuk pertama kalinya di Surabaya pada tanggal 12 – 18 Oktober 2011 secara umum bisa berlangsung dengan baik dan lancar bahkan sidang pleno yang biasanya monoton bisa berlangsung dengan dinamis dengan kehadiran sr. Anita sebagai MC.

Dengan Narasumber yang dihadirkan dapat memberikan masukkan yang sangat positif bagi peserta menambah kemeriahan dan semakin bersemangatnya para peserta dalam mengikuti acara acara sidang yang padat.

Tidak kurang dari 105 peserta dari berbagai kongregasi baik itu dari IBSI, MASI, dan MABRI hadir dalam acara tiga tahunan tersebut . Acara sight-seeing merupakan salah satu acara yang inovatif yang bisa membuat peserta agak santai tapi serius dalam menjalani sidang pleno ini.

KOPTARI bukanlah organisasi kemasyarakatan, melainkan wadah komunikasi, kerjasama dan koordinasi para pemimpin tarekat religius. Dimana anggota-anggotanya, yaitu Majelis Serikat Imam Indonesia (MASI), Ikatan Biarawati Seluruh Indonesia (IBSI) dan Majelis Bruder Indonesia (MABRI) yang dalam Sidang Pleno kali ini kembali merefleksikan identitas dan perannya sebagai Mistikus dan Nabi, sebagai tema utamanya. Sidang Pleno KOPTARI tahun 2011 yang bertemakan “PANGGILAN RELIGIUS UNTUK MENJADI MISTIKUS DAN NABI DI TENGAH DUNIA“ dengan ini diharapan agar dapat menjadi kesempatan untuk “me-review” melihat kembali fokus kita, untuk mengevaluasi, untuk menyusun rencana ke depan dalam tugas perutusan kita.


SIDANG PLENO KONFERENSI PEMIMPIN TAREKAT RELIGIUS INDONESIA 
PERNYATAAN 
PANGGILAN RELIGIUS UNTUK MENJADI MISTIKUS DAN NABI DI TENGAH DUNIA 



Kami, peserta Sidang Pleno KOPTARI Tahun 2011, setelah melewati serangkaian proses dan berkembang dalam seluruh dinamika sidang pleno, menyadari kembali panggilan kami sebagai mistikus dan nabi di jaman ini. Kesadaran ini mendorong kami untuk semakin mewujud-nyatakan hakekat panggilan kami dalam karya pelayanan di dalam konteks kehidupan dewasa ini. 

Dihadapkan pada kecenderungan melemahnya penghayaatan hidup religius, menguatnya sikap individualistis, dan situasi dunia yang semakin sekular, kami disadarkan kembali akan hakekat kami sebagai mistikus dan nabi. Mistikus dan nabi merupakan dua sisi dari hakekat kami yang tidak terpisahkan. Karena itu kami dipanggil untuk semakin memupuk relasi yang akrab dengan Allah, supaya bisa membaca tanda-tanda jaman, dan mengenali kebutuhan dan harapan manusia dewasa ini, yang semakin jauh dari panggilannya sebagai makhluk rohani. 

Kesadaran diri sebagai para mistikus dan nabi-nabi di jaman ini akan kami wujud-nyatakan lewat pembaharuan hidup kami sendiri dan pembinaan awal dan berkelanjutan, yang membuat kami semakin dekat dengan Allah, sesama, dan alam ciptaan. Kami akan berupaya untuk berani keluar dari wilayah kemapanan, terbuka terhadap kehendak Allah, dan mengupayakan pembaharuan dan peningkatan karya-karya pelayanan yang menjawabi kebutuhan jaman. 

Kesadaran baru ini mengajak kami untuk semakin mampu dan mau membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang terpanggil untuk merawat hidup dan menyembuhkan manusia yang semakin menjauh dari Allah dan mengarah kepada kehancuran. Kami bertekad mengembangkan kegiatan-kegiatan bersama dalam pembinaan orang muda, pendampingan kaum migran dan kaum miskin, perlindungan kurban perdagangan wanita dan anak-anak, penyelamatan lingkungan hidup, dan pembenahan lembaga-lembaga karya pelayanan kami.

Surabaya, 18 Oktober 2011 

SIDANG PLENO KONFERENSI PEMIMPIN TAREKAT RELIGIUS INDONESIA 
Hotel Oval, Surabaya, 12 – 18 Oktober 2011 
Rekomendasi 


Rekomendasi untuk Badan Pengurus Koptari:

1. Menindaklanjuti revisi statuta Koptari dan meminta pengesahan ke Takhta Suci.

2. Mengefektifkan penggunaan Sekretariat Koptari untuk kepentingan bersama.

3. Menindaklanjuti pendalaman tema “religius sebagai mistikus dan nabi” dalam perancangan program “on going formation” bagi para anggota Koptari.

4. Merevitalisasi fungsi dan meremajakan anggota Panitia Spiritualitas terutama untuk mewujudkan pendalaman tema “religius sebagai mistikus dan nabi.”

5. Membentuk team untuk mewujudkan program pendampingan anggota-anggota yang mengalami kesulitan serius. Cita-cita jangka panjang adalah tersedianya “Komunitas Pemulihan”.

6. Menyelenggarakan pertemuan untuk pemimpin tinggi dan ekonom mengenai NPWP.

7. Mendorong terbentuknya kerjasama anggota IBSI, MABRI, MASI di wilayah-wilayah yang belum memiliki wadah kerjasama.

8. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga gerejawi (antara lain KWI melalui Uskup penghubung) maupun non-gerejawi untuk mewujudkan tema sidang pleno 2011 dalam berbagai kegiatan.


Rekomendasi untuk Fraksi:

1. Mengadakan Workshop bagi formator tentang pembinaan yang integral dan dalam rangka sosialisasi tema “Religius sebagai mistikus dan nabi di tengah dunia”.

2. Mengadakan pertemuan antar para pemimpin tinggi guna meningkatkan komunikasi dan menanggapi masalah-masalah yang mendesak.

3. Bekerjasama untuk memfasilitasi jejaring dan menganimasi lembaga hidup bakti dalam penanganan masalah berkaitan dengan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan (KPKC), migran (ke kota dan perkebunan, TKW, dll), woman trafficking.

4. Meningkatkan perhatian bagi orang muda, antara lain dengan mengadakan pertemuan bagi para pendamping asrama dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di asrama-asrama.


Rekomendasi untuk Tarekat:

Sesuai dengan kharisma pendiri, masing-masing lembaga hidup bakti akan mengupayakan perwujudan panggilan religius sebagai mistikus dan nabi di tengah dunia. Beberapa hal yang sudah dan akan terus diupayakan adalah sebagai berikut:

1. Memelihara dan meningkatkan kualitas relasi dengan Allah: merayakan Ekaristi dengan baik, menyediakan waktu untuk merenungkan Sabda Allah, adorasi, rekoleksi bulanan, disiplin dan setia menerima sakramen tobat, lectio divina, dll.

2. Berupaya memperbarui dan meningkatkan kualitas hidup religius di komunitas-komunitas (hidup doa dan tanggung jawab sebagai saudara) sehingga dapat memberi kesaksian tentang hidup sebagai mistikus dan nabi. Dengan cermat membaca tanda-tanda jaman untuk kemudian memberi tanggapan kritis serta mewartakan sabda pengharapan: mendukung gerakan lingkungan hidup dan gerakan “counter women trafficking”, memberi perhatian pada orang-orang miskin, para migran, korban narkoba, orang-orang muda, sekolah-sekolah di daerah-daerah pinggiran, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar