Visi Kami

" AGAR HAK DAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH DIAKUI DAN DIHORMATI. "

Sabtu, 30 Juni 2012

PERBUDAKAN MODERN DI SEKITAR KITA



Beberapa waktu lalu atau tepatnya tanggal 19 Juni 2012, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah meluncurkan laporan tentang perdagangan orang untuk tahun pelaporan 2011 atau yang dikenal dengan ‘ 2012 Trafficking in Persons Report “.
Dalam Konferensi persnya, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan ia cenderung menggunakan istilah “perbudakan modern” dari pada perdagangan manusia. Ia mengatakan kata perbudakan tepat arti tentang apa yang sesungguhnya terjadi.
Secara Global di laporkan  oleh Departemen tersebut bahwa ada 17 negara yang hampir tidak melakukan apapun untuk melawan perdagangan manusia dan mungkin terlibat dalam kejahatan semacam itu.
Departemen Luar negeri menyebut ke 17 negara itu sebagai negara asal, transit dan tujuan kejahatan-kejahatan seperti perbudakan seks, kerja paksa dan perekrutan tentara anak-anak.
“Saat ini diperkirakan sebanyak 27 juta orang di seluruh dunia menjadi korban perbudakan modern,yang kita sebut perdagangan manusia,” ungkap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton saat meluncurkan laporan tahunan perdagangan manusia di Departemen Luar Negeri AS,seperti dikutip AFP.
Dari 185 negara yang masuk dalam laporan tahun 2012, hanya 33 negara yang telah menjalankan undang undang secara tegas untuk mengakhiri perdagangan manusia. Indonesia sendiri saat ini menurut TIP Report 2012 berada pada Tier 2.


Diluar Pelaporan tahunan diatas menurut perkiraan  Organisasi Buruh Internasional tahun 2012, perempuan dan anak perempuan ‘menyumbang’  55% dari korban kerja paksa dan 98% korban perdagangan seks di seluruh dunia.
ILO memperkirakan bahwa ada 11,7 juta orang dalam pekerjaan paksa di Asia, 3,7 juta di Afrika, 1,8 juta di Amerika Tengah dan Selatan, 1,6 juta di Eropa Tengah dan Timur, 600.000 di Timur Tengah, dan 1,5 juta di Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di Uni Eropa. Jumlah tersebut telah meningkat sebesar 70% dibandingkan perkiraan ILO pada tahun 2005.
Di Amerika Serikat, ribuan korban diselundupkan dari Thailand, India, Meksiko, Filipina, Haiti, Honduras, El Salvador, Republik Dominika, Guatemala, Peru, dan negara lainnya dipaksa untuk bekerja di toko keringat atau sebagai pembantu rumah tangga dan pelacur
SEJARAH PERBUDAKAN
Perbudakan pernah menjadi musuh utama manusia. Sejarah perbudakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu, seiring berkembangnya populasi dan peradaban manusia. Bukti-bukti sejarah menjadi saksi perjalanan para budak di berbagai negara.
Sejak jaman Mesir kuno, perbudakkan sudah dilakukan. Para budak berjasa besar membangun piramid-piramid megah yang sekarang menjadi bagian dari keajaiban dunia. Peradapan romawi kuno juga telah memperbudak manusia untuk membangun peradapannya. Kekaisaran Cina, Dinasti Qin Sing Huan Ti, bahkan untuk membangun Great Wall cina, sebagai benteng raksasa untuk menangkal kekuatan Kerajaan Mongol, memperbudak ratusan orang. Tembok besar itu dibangun dengan darah oleh orang-orang yang telah berkorban demi bangunan-bangunan megah tersebut sebagai simbol peradapan besar.
Praktik perbudakan bahkan sempat ‘dilegalkan’ bangsa-bangsa kolonial Eropa pada abad 14 hingga 18, terhadap orang-orang Afrika
Perbudakan adalah sebuah kondisi di mana terjadi pengontrolan terhadap seseorang (disebut budak) oleh orang lain. Perbudakan biasanya terjadi untuk memenuhi keperluan akan buruh atau kegiatan seksual. Seorang budak juga dapat diartikan sebagai manusia yang terenggut hak asasinya sebagai manusia bebas dan bermartabat. Budak adalah manusia yang tereksploitasi secara fisik maupun psikis. Apapun yang dikehendaki oleh tuannya harus diikuti bila tidak, dia akan mendapatkan hukuman
Para budak adalah golongan manusia yang dimiliki oleh seorang tuan, bekerja tanpa gaji dan tiada punya hak asasi manusia. "Slave" berasal dari perkataan slav, yang merujuk kepada bangsa Slavia yang tiada berharta dari Eropa Timur, termasuk Kekaisaran Romawi.
Konsep perbudakan berdiri di atas pengandaian, bahwa ada tingkatan manusia. Kelompok manusia tertentu dianggap lebih unggul daripada kelompok manusia lainnya. Maka kelompok yang lebih kuat punya hak untuk menindas kelompok yang lebih tak berdaya.
Dalam Proklamasi Emansipasi hampir 150 tahun yang lalu di Amerika Serikat , Presiden Abraham Lincoln, menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk mencapai kebebasan.
Sampai saat ini, Amerika tetap teguh dalam memandang bahwa pria, wanita, dan anak-anak memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesetaraan. Namun jutaan orang di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat saat ini masih berjuang di bawah tekanan perbudakan modern.
Berbagai macam perbudakan modern yang dimaksud adalah kerja paksa, renternir, penjualan anak, dan kekerasan seks.
“Pria dan wanita dipaksa untuk bekerja di ladang dan pabrik-pabrik atau adanya jasa pemberian hutang yang tidak mungkin bisa dilunasi. Anak-anak dan perempuan dijual menjadi pekerja seks, diculik dan dijadikan sebagai tentara anak atau dipaksa bekerja,” kata Obama, Presiden Amerika Serikat, dalam pernyataan tertulisnya.
Di negara kita sendiri , Indonesia , kita mengalami ini semua. Katanya perbudakan telah dihapus di atas dunia. Namun fakta sehari-hari mengatakan berbeda. Masih banyak saudara kita di pelosok tanah air yang hidup dengan pendapatan amat rendah, bahkan tak dibayar, setelah bekerja seharian untuk pihak yang berkuasa.
Masih juga banyak orang yang merasa, bahwa mereka lebih mulia dari orang lainnya. Arogansi tercium di udara, walaupun sesungguhnya arogansi itu tidak memiliki dasar yang bermakna. Yang berkuasa secara uang, politik, ataupun agama merasa berhak untuk bertindak seenaknya. Mereka menindas orang-orang yang lemah, tanpa pernah merasa bersalah.
Perbudakan ternyata tak hanya dialami bangsa Afrika yang dibawa ke Benua Amerika, tetapi juga dialami nenek moyang kita. Mereka dipaksa bekerja tanpa upah oleh Belanda. Sekalipun Belanda, yang kala itu menjadi pedagang budak terbesar di dunia, secara resmi menghapus perbudakan di seluruh wilayah jajahannya pada pada 1 Juli 1863.
Sejarawan Universitas van Amsterdam, Lizzy van Leeuwen, mengatakan bahwa penghapusan perbudakan di Oost Indie atau Indonesia, baru berakhir secara resmi 100 tahun lalu saat Belanda menghapus praktek perbudakan yang diterapkan di Kepulauan Sumbawa. "Ini adalah sejarah yang belum terungkap," van Leeuwen seperti dimuat situs Radio Nederland.
Dia menambahkan, hal ini terkait dengan sejarah perbudakan di timur. Tak hanya di Indonesia melainkan juga di wilayah Asia Tenggara. Mencakup jangka waktu yang sangat panjang dan meliputi berbagai bentuk perbudakan. "Mengingat cakupan ini, masalah perbudakan di wilayah sekitar Samudera Hindia sulit sekali untuk diungkap. Sedikit sekali penelitian tentang masalah ini," jelas van Leeuwen. Dalil van Leeuwen diperkuat sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejarawan Amerika Serikat, Marcus Vink. Menurut Vink, Belanda juga menjalankan praktek perbudakan di Indonesia.
"Jan Pieterszoon Coen membunuh semua penduduk asli Pulau Banda untuk membuka perkebunan pala. Ia kemudian membeli budak-budak dari wilayah Pulau Banda. Dari situlah dimulai praktek perdagangan budak di Indonesia," jelas Van Leeuw.
Perbudakan, kata dia, sejatinya sudah menjadi bagian dari sistem kemasyarakatan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di Sumbawa, Bali dan Toraja. Penjajah Belanda membiarkan praktek perbudakan itu terus berlangsung karena itu menguntungkan posisi mereka di wilayah jajahan.
Kebanyakan budak dipakai untuk keperluan rumah tangga. "Tapi, bukan berarti budak di sana hidupnya lebih nyaman. Terjadi berbagai hal mengerikan, bagaimana budak-budak rumah tangga itu dihukum dengan sangat kejam. Hal itu bahkan masih terus saja terjadi sampai abad ke-20 di beberapa rumah tangga di Oost Indie."
Sejarah perbudakan secara legal yang dilakukan oleh orang Eropa dimulai pada abad ke 14. Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis menancapkan perbudakan sejak abad 14 hingga 18.
Peta jalur perbudakan
Pada awalnya bangsa Afrika adalah bangsa yang berdaya. Potensi kekayaan alam yang melimpah. Sejak jaman dahulu telah melakukan hubungan dagang dengan bangsa Eropa. Ketika abad penjelajahan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa melewati samudera Atlantik lalu berlanjut ke semua samudera di Dunia. demi tahapan model hubungan dilakukan oleh Bangsa Eropa. Pada awalnya merupakan Hubungan dagang, lalu menjadi hubungan dengan model penghisapan dengan cara Kolonialisme dan Imperialisme.
Hal ini berlaku pula ketika bangsa Eropa datang ke Benua Afrika. Awalnya hanya menjalin Hubungan dagang. Lalu dengan kecerdasan orang Eropa yang mampu melihat peluang dengan jeli sehingga terjadilah perdagangan budak dan perbudakan menjadi sebuah system yang diskenario secara sistemik.
Awal Perbudakan di Afrika
Mengapa terdapat perbudakan di Afrika? Pada mulanya sebagai bentuk hukuman bagi orang-orang yang telah melakukan perbuatan kriminal dan melanggar hukum yang berlaku. Orang yang terhukum di hukum dengan cara dipaksa untuk melakukan apapun yang disuruh oleh Tuannya atau penguasanya.
Ketika Bangsa Eropa mengunjungi dan mengadakan hubungan dagang dengan penguasa lokal Afrika. Mereka mulai meminta budak sebagai barter dengan alcohol, senjata dan berbagai macam alat yang dibawa Orang Eropa untuk ditukar dengan budak, orang yang terhukum tadi. Kebutuhan akan pekerja manusia untuk dipekerjakan sebagai pekerja kasar terus meningkat, maka Eropa memilih Orang Afrika untuk dijadikan Budak.
Perekrutan Budak
Para budak itu diperoleh dengan cara barter para penguasa local Afrika dengan Orang Afrika. Lalu untuk menambah jumlah budak yang dibutuhkan maka selanjutnya perburuan budak pun dilakukan dengan cara penculikan dan penyerbuan di desa-desa di Benua Afrika.
Orang - orang Afrika yang berhasil di culik memang kalah dalam hal persenjataan dengan Orang Eropa. Selain itu juga politik adu domba dilakukan oleh Orang Eropa untuk menambah budak.
Budak-Budak yang telah didapatkan selanjutnya dibawa ke Benua Amerika untuk dipekerjakan di perkebunan. Sejak itulah fase “Triangular Trade” berkembang.

Sebuah model segitiga perdagangan dan rute (jalur) pelayaran budak dari Afrika ke Benua Amerika melewati samudera Atlantik lalu dipekerjakan di Benua Amerika. Dan Hasil Bumi perkebunan berupa Kopi, Gula, Rum dan  sebagainya dibawa ke Benua Eropa. Dan lalu Bangsa Eropa mengirimkan senjata, alcohol untuk penguasa eropa dan memburu budak hingga hal tersebut terus berlangsung disebut oleh para pedagang Eropa dengan Triangular Trade.
Dan itu berlangsung secara sistemik selama 4 abad. Dari abad ke 14 hingga 18 ketika abolishment (penghapusan perbudakan) terjadi.
Middle Passage adalah sebuah perjalanan yang begitu mengerikan bagi para Budak. Sebuah rute pelayaran para budak dari Benua Afrika ke Benua Amerika melewati samudera Atlantic yang juga terkenal dengan Transatlantic. Perjalanan dengan kapal laut yang membutuhkan waktu selama 8 hingga 10 minggu untuk sampai ke Benua Amerika.
Middle Passage adalah perjalanan yang dehumanis karena:
Perlakuan para pedagang Eropa yang membawa budak diperlakukan secara menyedihkan dengan model “loose Pack”. Para Budak berdesak-desakan di dek kapal. Di beri makan sedikit, tidak ada toilet, sehingga Muntahan, berak, kencing dilakukan di tempat yang sama. Bisa dibayangkan apa terjadi? Banyak Budak yang menderita sakit. Bahkan begitu kejamnya perlakuan ketika “Middle Passage” banyak budak yang stress berupaya untuk bunuh diri dengan cara mogok makan.
Bahkan banyak budak yang berusaha meloncat dari kapal untuk Bunuh diri karena tidak tahan selama perjalanan yang mengerikan. Tetapi cerdasnya para awak kapal Bangsa Eropa, mereka memasang jaring dan jala di sekeliling kapal sehingga para budak tersebut tidak bisa terjun ke laut untuk bunuh diri. Sebab kematian budak adalah kerugian bagi pedagang budak.

Kapal yang berisi budak-budak yang telah merapat di pelabuhan di Benua Amerika oleh selanjutnya dilelang/dijual oleh pedagang budak melalui pelelangan (The Slave Auction). Poster-poster pelelangan budak disebarkan di penjuru kota. Jadwal pelelangan ditetapkan.
Budak yang kuat, sehat merupakan budak dengan harga yang paling tinggi/mahal. Selanjutnya budak yang kecil, muda, tua, sakit terjual paling akhir dengan harga yang murah.
Biasanya budak yang datang dengan keluarganya dipisahkan dan dijual terpisah oleh para pedagang Budak.
Yang mengenaskan bagi para budak adalah  ketika saat pelelangan, mereka tidak paham akan situasi yang mereka hadapi. Pelelangan dilakukan dengan bahasa yang tidak mereka pahami. Dan saat mereka tahu majikan mereka telah berganti.
Kehidupan Para Budak (How Slaved Lived)
Para Budak yang berada di Amerika Utara biasanya dipekerjakan di pabrik. Dan para Budak yang berada di Amerika Selatan dipekerjakan di perkebunan. Kehidupan para budak sungguh menyedihkan.Setiap hari mereka harus bekerja keras dari matahari terbit hingga matahari terbenam tanpa gaji dan perlakuan kasar.Untuk tempat berlindung para budak harus membangun rumahnya sendiri dengan bahan seadanya.Untuk makan, biasanya mereka makan makanan seadanya.Dalam setahun hanya diberikan 3 underwears, sepasang sepatu dan pakaian seadanya oleh Tuannya.Para budak tidak diperkenankan berbicara ketika bekerja dengan bahasa mereka. Bila berbicara akan mendapatkan hukuman.Para budak tidak boleh belajar membaca dan menulis. Tetapi Pada hari minggu mereka diperbolehkan pergi ke Gereja
Kehidupan Budak di Perkebunan
Tembakau, kapas, Gula, kopi adalah hasil perkebunan yang dikerjakan oleh para budak. Selanjutnya hasil bumi tersebut dikirim ke Eropa. Budak adalah orang yang harus menuruti kehendak Tuannya. Bila tidak menuruti kemauan Tuannya. Budak akan mendapatkan hukuman jika mereka tidak bekerja giat, banyak berbicara selama bekerja, mencuri dari tuannya, berupaya melarikan diri atau berupaya mengadakan pemberontakan.
Hukuman para budak dilakukan didepan umum dengan tujuan sebagai bentuk intimidasi kepada para budak agar tidak melakukan pembangkangan.Tingkat dan model Hukuman tergantung dari kesalahan yang telah dilakukan oleh para Budak.
Demikianlah sejarah perbudakan yang telah berlangsung selama 4 abad. Abilitionism (penghapusan perbudakan) mulai terjadi pada abad 18 dan awal abad 19.
Abraham Lincoln adalah tokoh penting yang berupaya untuk menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat walaupun akhirnya menyebabkan perang sipil di Amerika.
Tetapi hingga sekarang perbudakan masih terus berlangsung walaupun telah terdapat ratifikasi hak asasi manusia.
Perbudakan di Zaman Modern
Jika pada zaman dahulu perbudakan dilakukan dengan cara yang kasar, eksploitatif, menghisap, menindas dan sewenang-wenang. Maka ciri itu sepertinya masih ada di tengah zaman yang modern ini. Kemiskinan, ketidak berbedayaan, tidak adanya akses terhadap pekerjaan di negeri ini membuat manusia seperti seorang TKW bernama Ruyati yang  nekad mencari pekerjaan di sebuah negeri di timur tengah dengan resiko nyawa menjadi taruhannya.
Dan Ironisnya, saat kita merayakan hari penghapusan perbudakan pada 1 Juli pada saat yang sama di  berbagai belahan dunia masih terjadi praktek-praktek perbudakan.
Para korban perbudakan zaman dulu dilelang dan dijual dari satu majikan ke majikan yang lain. Jangankan untuk hidup bebas, hak atas diri mereka sendiri saja mereka tidak punya.
Perbudakan mengalami metamorfosa dalam bentuk baru yang lebih cerdas, bernama human trafficking atau perdagangan manusia, yang mengarah pada prostitusi, kerja paksa, buruh paksa, dan pekerja anak.
Perbudakan dan perdagangan manusia, dua bentuk yang serupa tapi tak sama. Mereka tetap menjadi budak yang terenggut hak asasinya sebagai manusia bebas dan bermartabat. Mereka dieksploitasi secara fisik maupun psikis, dan apa pun yang dikehendaki tuannya harus diikuti, bila tidak, akan mendapatkan hukuman
Perdagangan manusia atau human trafficking saat ini tidak hanya sebatas perdagangan manusia, tapi juga eksploitasi yang sering melanggar batas - batas kemanusiaan. Mulai dari pemaksaan kerja para pekerja migran, anak-anak yang dipaksa bekerja dengan kondisi yang memprihatinkan; wanita yang diperdagangkan sebagai budak seks; nasib para TKW Indonesia di Arab Saudi juga mengingatkan kita pada kejamnya praktek perbudakan, penculikan bayi untuk diadopsi, eksploitasi seksual terhadap perempuan di bawah umur, hingga penjualan organ tubuh manusia‼. Oleh karena itu, hari penghapusan perbudakan bukan hanya untuk memperingati masa lalu tapi lebih penting untuk menjadi motivasi guna memerangi praktek-praktek perbudakan di masa kini.
Coba kita lihat beberapa contoh peristiwa di beberapa negara ini yang  mencerminkan bagaimana perbudakan dapat terjadi ditengah tengah kita dengan tanpa kita sadari
Jika dirata-rata satu pekerja domestik meninggal tiap minggu di Libanon – baik akibat bunuh diri maupun kecelakaan ketika berusaha melarikan diri dari majikan yang mengurung mereka di dalam rumah.
Kelompok HAM menyatakan, penyiksaan dan isolasi yang diderita perempuan-perempuan ini adalah faktor utama yang mendorong mereka mengambil risiko yang membahayakan nyawa.
Pekerja domestik adalah pemandangan umum di Libanon. Di swalayan banyak gadis Asia yang mendorong kereta belanja untuk “madam” mereka atau gadis-gadis Afrika yang membawa tas besar dan mengasuh balita.
Diperkirakan keluarga Libanon mempekerjakan 200.000 pekerja domestik migran, terutama dari Filipina, Sri Lanka dan Ethiopia. Kebanyakan dari mereka adalah gadis-gadis muda yang meninggalkan keluarga di negeri asal dan memutuskan hidup bersama keluarga Libanon yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Semua mereka lakukan demi penghasilan rata-rata 150 dolar per bulan. Majikan mereka menjadi sponsor izin tinggal mereka di Libanon. Ini menyebabkan terbatasnya kebebasan dan mobilitas mereka.
Ketika sejumlah kasus dibawa ke pengadilan, seperti pemukulan terhadap pekerja domestik, pelaku hanya diganjar hukuman ringan. Bahkan majikan yang membunuh pembantunya bisa lolos tanpa hukuman berat. Penelitian sejumlah organisasi HAM mengindikasikan bahwa angka kematian pekerja domestik di Libanon tinggi. Wawancara yang dilakukan HRW menunjukkan, tekanan finansial, pekerjaan yang terlalu berat, ditambah penganiayaan dan isolasi adalah faktor-faktor utama di balik angka ini.
(Sumber: Radio Netherlands)
Di masa lalu para duta besar dan diplomat asing lain di Den Haag terbukti mengeksploitasi dan memenjarakan para pembantu mereka. Demikian pernyataan sejumlah pembantu kepada Radio Nederland Wereldomroep dan harian Trouw.
Menurut pengacara Antoinette Vlieger dari Universiteit van Amsterdam, saat ini terjadi apa yang disebut perbudakan modern. Para diplomat di Den Haag menyukai pembantu Filipina. Mereka penurut dan senang bekerja keras. Para diplomat ini punya kekebalan diplomatik dan tidak pernah diperiksa. Mereka bebas bicara, sementara para pembantunya tutup mulut.
Di sepanjang pantai di belakang perbukitan pasir Den Haag, berdiri villa-villa megah yang disukai para diplomat asing. Mereka ini dipersenjatai sepasukan pelayan, tukang bersih-bersih, penjaga anak dan koki, yang sering kali didatangkan dari luar negeri. Salah satunya adalah Cheryl Barrio *nama samaran* (50 tahun) asal Filipina.
Saat itu awal tahun 2003. Cheryl Barrio tiba di villa milik duta besar baru Arab Saudi di Belanda. Sebelumnya Cheryl sudah bekerja untuk keluarga tersebut di Arab Saudi. Begitu tiba, dia harus menyerahkan paspor kepada sang duta besar dan  Cheryl dilarang meninggalkan rumah.
Cheryl juga memasak untuk seluruh keluarga. Mereka hanya boleh makan makanan sisa, tidak boleh masak sendiri. Pernah Cheryl masak nasi sisa kemarin untuk konsumsi sendiri, istri Pak Dubes dengan berang langsung masuk dapur dan menggatakan makanan sisa yang dimasak kembali itu haram.
Keluarga Filipina itu digaji antara 200 – 400 dolar per bulan. Jauh lebih rendah dari UMR Belanda. Setelah menyisihkan sedikit untuk uang saku, sang dubes mengirim uang ke suami Cheryl dan 5 anak mereka lainnya di Filipina.
 “Mereka bilang sebaiknya saya memang tidak pergi keluar, karena kedutaan besar Filipina tidak mau cari masalah sama Arab Saudi. Mereka bisa saja menghentikan visa kerja untuk orang Filipina lainnya. Pihak kedutaan Filipina malah menyuruh saya untuk minta gaji lebih besar, itu kan tidak realistis.”
Apa yang terjadi pada Cheryl dan putra-putrinya adalah contoh perbudakan moderen, demikian pengacara penyidik Antoinette Vlieger. Para pembantu tiba di rumah majikan baru dengan iming-iming upah tinggi dan kontrak yang sepertinya mengikat. “Tapi begitu tiba di tempat, para majikan merobek-robek kontrak dan menginjak-injak peraturan perburuhan.”
Para pembantu mau tidak mau menerima hal ini, karena keluarga mereka di tanah air sangat mengharapkan upah mereka, dan para majikan tahu betul soal ini. Antoinette mengatakan, “Visa para pelayan ini memang berdasarkan pekerjaan mereka untuk para diplomat. Ini memberi para diplomat kekuasaan yang semakin diperkuat oleh kekebalan diplomatik mereka. Mereka ini kan tidak terjangkau sistem peradilan Belanda, jadi mereka pikir : saya pasti lolos.”
(Sumber: Radio Netherlands)
Ketidakmampuan dalam mengelola sumberdaya manusia di suatu negara menjadikan warganya menyebrang ke negara yang dianggap lebih menjanjikan kehidupan yang layak walaupun penuh resiko. Pemerintah yang seharusnya melindungi warganya di luar negeri seakan hanya mengambil keuntungan dari pajak para pencari kerja di luar negeri. Nasib para pekerja di luar negeri sebagian besar ditentukan oleh baik tidaknya sang Majikan. Jika majikan mereka kejam, maka tamat sudah riwayat untuk bermimpi mendapatkan rezeki untuk keluarga, justru yang didapat adalah penyiksaan, penghisapan, pemerkosaaan hingga nyawa meregang oleh pedang sang algojo.
Perlu upaya yang lebih serius dari masing – masing pemerintah, jika tidak ingin warganya bernasib sebagai “budak” di luar negeri. Peningkatan pendidikan dan keterampilan harus ditingkatkan.
Perbudakan modern bukan hal yang tidak mungkin di tengah-tengah laju pertumbuhan manusia yang sangat tinggi sementara lowongan pekerjaan sangat sempit dikarenakan konsentrasi permodalan hanya ada di segelintir manusia.
Di Indonesia sekarang ini, banyak orang yang hidup dalam situasi yang lebih parah dari perbudakan.
Secara legal perbudakan telah dilarang. Namun faktanya semua itu berlangsung di depan mata kita.
Perbudakan bukan hanya soal ekonomi, tetapi soal harkat dan martabat manusia yang memiliki kebebasan. Walaupun secara ekonomi tampak menguntungkan, namun sistem perbudakan menyangkal status kemanusiaan tiap orang, karena mereka direndahkan semata menjadi harta benda yang bisa dimiliki. Pendapatan yang mereka terima tidak cukup untuk hidup sehari-hari. Mereka bekerja keras dengan upah yang amat tidak manusiawi. Maka itulah sistem perbudakan tidak pernah boleh diterapkan.
Kebebasan adalah prasyarat demokrasi. Tanpa kebebasan tidak akan ada demokrasi. Tanpa demokrasi yang kemungkinan besar tercipta adalah tirani. Di dalam masyarakat seperti itu, penyalahgunaan kekuasaan amat banyak ditemukan. Keadilan akan semakin jauh dari genggaman tangan.
Inilah fenomena perbudakan modern. Prakteknya tidak disebut perbudakan, namun secara langsung mengandung unsur-unsur perbudakan di dalamnya.
Simak saja nasib para TKI, buruh tani, buruh pabrik, apakah mereka sungguh telah keluar dari sistem “perbudakan”? Para TKW/TKI hanya menjadi mesin devisa negara yang tak pernah diperhatikan hak-hak dasarnya.
Selama masalah kemiskinan dan pendidikan belum tuntas perbudakan akan terus terjadi dan bermetaforsis bentuk eksploitasi manusia.
Indonesia sendiri sebagai negara berkembang menjadi lahan subur perdagangan manusia, masalah ini hanya sebagian yang terlihat. Ibarat fenomena gunung es, jauh lebih banyak kasus terjadi yang tidak diketahui. Tingginya angka human trafficking, tak jauh dari masalah ekonomi, baik korban maupun pelaku. Karena desakan ekonomi dan rendahnya pendidikan, banyak pula orang yang menjual anaknya sendiri. Dari sisi pelaku, trafficking dinilai menguntungkan.
Perbudakan atau apa pun namanya, tentu harus diperangi. UUD 1945 secara tegas mengatur tentang pentingnya perlindungan terhadap hak asasi manusia, termasuk perempuan dan anak-anak. Juga diperkuat dengan UU No 21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Yang jelas, penanggulangan human trafficking harus menyentuh masalah dasarnya, yakni ketidakberdayaan ekonomi dan rendahnya pendidikan. Karena selama dua hal tersebut masih menjadi persoalan, selama itu pula bentuk perbudakan modern tersebut akan terus terjadi. Dan permasalahan ini tidak hanya bisa diatasi oleh satu elemen saja, karena Perdagangan Manusia atau Perbudakan Modern ini sudah layaknya seperti sebuah lingkaran setan yang tidak ada ujung pangkalnya.
Maka cobalah buka mata, dan lihatlah dunia sekitar. Apakah masih ada pola-pola perbudakan yang tersisa? Jika ya nyatakanlah dengan tegas, dan perangilah secara beradab. Hanya dengan begitu kita bisa keluar dari penjara kemunafikan, dan mulai bekerja menciptakan keadilan.
Mari kita lihat nanti, apakah negara ini masih punya hati?

( Diolah Dari Berbagai Sumber)

5 komentar:

  1. Salam kenal Saya Syafitri TKI DI MALAYSIA
    Maaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya inilah kenyataannya...
    Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa sebab,saya harus bekerja di negri orang (Arab Saudi) karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 257 juta untuk uang indo namun saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh seseorang yang tidak saya kenal,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama
    KI BARONG di Nomor telfon 0852 8895 8775 di jamin bantuan beliau 100% …
    Atau,>>KLIK DISINI UNTUK INFO BANTUAN KI BARONG<<
    BANTUAN DARI KI BARONG
    1.PESUGIHAN
    2.TOGEL
    3. DANAH GHAIB
    4.PENGGANDAAN UANG
    5.UANG BALIK
    6.PEMIKAT
    7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
    8.PERLANJAR DALAM BERBAGAI HAL
    Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Saudi semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
    Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BARONG di nomor 0852 8895 8775 Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda trimahkasi….

    BalasHapus
  2. kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
    berikan 4 angka 9188 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di no cll (((082-313-336-747)))
    insya allah anda bisa seperti Saya menang togel 689
    juta, wassalam.


    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....


    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!

    1"Dikejar-kejar hutang

    2"Selaluh kalah dalam bermain togel

    3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel

    4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat

    5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..


    Solusi yang tepat jangan anda putus asah....AKI SOLEH akan membantu
    anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
    butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
    100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: cll (((082-313-336-747)))


    KLIK DISINI BOCORAN TOGEL HARI INI


    angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/

    angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/

    angka GHOIB; malaysia

    angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/


    angka GHOIB; laos






    BalasHapus
  3. Maaf... Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau ada ke bohongan sy sama sekali. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Biarlah Orang pada ngomong itu musrik hanya tuhan yg tau. mungkin ini salah satu jalan rejeki sy. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang. Amin

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan ingin seperti saya.. Perkenalkan nama saya abdul rochman junaidy umur 38 tahun Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal yaitu uang gaib karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 785 juta saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya. Secara tidak sengajah sewaktu saya buka-buka internet saya menemukan salah satu situs abah duihantoro saya baca semua isi situs beliau akhirnya saya tertarik untuk meminta bantuan kepada abah duihantoro. Awalnya sih memang saya ragu dan tidak percaya tapi selama beberapa hari saya berpikir, akhirnya saya memberanikan diri menghubungi abah duihantoro di nomer 085298463149 singkat cerita alhamdulillah beliau sanggup membantu saya melalui pesugihan uang gaib sebesar 2 milyard dan pada saat itulah saya sangat pusing memikirkan bagaimana cara saya berusaha agar bisa memenuhi persyaratan yg abah sampaikan sedangkan saya tidak punya uang sama sekali. Akhirnya saya keliling mencari pinjaman alhamdulillah ada salah satu teman saya yg mau meminjamkan uangnya akhirnya saya bisa memenuhi
    syarat yg abah duihantoro sampaikan.. singkat cerita selama 3 hari saya sudah memenuhi syaratnya saya dapat telpon dari abah untuk cek saldo rekening saya,, saya hampir pingsan melihat saldo rekening saya sebesar 2M 150 ribu rupiah. Singkat cerita bagi saudara(i) dimanapun anda berada jika anda menemukan pesan saya ini dan anda sudah berhasil mohon untuk di sebarkan agar saudara(i) kita yg diluar sana yg sedang dalam himpitan hutang atau ekonomi semua bisa bebas.. Jika saudara(i) ingin seperti saya silahkan konsultasi atau hubungi abah duihantoro di 085298463149 / whatsapp +6285298463149 sosok beliau sagat baik dan peramah dan sagat antusias membantu orang susah. Demi allah demi tuhan inilah kisah nyata saya abdul rochman junaidy semoga dengan adanya pesan singkat ini bisa bermanfaat sekian dan terima kasih...






    BalasHapus
  5. Nama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu W/A[+44] 7480 729811[Chats Only] atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY (ISKANDAR LENDERS) via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

    e_mail:::[aditya.aulia139@gmail.com]
    [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
    WhatsApp:::[+44] 7480 729811[Chats Only]
    Telephone Number☎[+44] 7480 729811[Calls Only]

    BalasHapus